IKHLASKU
(Dimalam yang sunyi, seorang gadis yang bernama sabila tengah
menangis sambil memeluk foto ayah nya, yang telah tiada, walaupun sejak bayi ia
tak pernah tahu sosok ayah dan bagaimana memiliki seorang ayah. Tapi ia tetap
yakin bahwa suatu saat dirinya akan dipertemukan dengan ayahnya tercinta.)
(Sambil memeluk foto tersebut ia mengungkapkan isi hati nya, yang
mungkin hanya dirinya yang tahu)
Sabila: Ayah Sabila merindukan ayah, bahkan Sabila selalu berdoa agar suatu saat bisa bertemu dengan ayah, walaupun Sabila tak pernah tahu akan sosok ayah. Tapi ibu selalu menceritakannya,
bahwa ayah itu adalah sosok yang luar biasa. (sambil menangis)
(Ibunya mendengar suara sabila dan langsung menghampirinya)
Ibu: kenapa nak? Kamu sakit?
Sabila: tidak bu, bila cuma…
Ibu: Cuma apa?
Sabila: Engga bu,
(sambil menyembunyikan foto itu)
Ibu: sudah bilang saja, pasti ini karena kamu merindukan ayahmu kan?
Sabila: iya buu, Sabila sangat merindukan ayah
Ibu: kamu itu sudah menginjak remaja nak, Kalau kamu merindukannya, jangan hanya ditangisi, tapi juga harus mendoakannya, yasudah ini sudah malam, segera tidur.
Ibu: kamu itu sudah menginjak remaja nak, Kalau kamu merindukannya, jangan hanya ditangisi, tapi juga harus mendoakannya, yasudah ini sudah malam, segera tidur.
Sabila: iya bu
(Keesokan harinya sabila pergi ke sekolah
seperti biasa, dengan dandanan yang mugkin kata orang lain kuno, tapi iya tak
pernah peduli akan penampilan nya. Walaupun kadang temannya selalu mengejek
nya.)
(Ia pun tiba dikelasnya tepatnya kelas X 6, banyak temannya yang
sudah tiba)
Maria: hey bil, ko wajah kamu kaya yg udah nangis gitu
Sabila: ah engga, biasa aaja
Maria: Galau ya
Sabila: udahlah jangan
bahas itu
(Maria adalah sosok sahabat yang baik bagi dirinya, ia selalu ada
saat d butuhkan, walaupun dalam kenyataannya mereka sangat bertolahk belakang,
Maria berbeda keyakinan, tapi ia selau menghargai apapun perbedan itu. )
(Beberapa lama kemudian ada sekelompok teman sekelas)
Teman teman: hahaha hey liat
dong pnampilan nya kuno banget,
(Semuanya sambil menertawakan nya. Tapi sabila
tak pernah memperdulikannya sedikitpun)
(Hingga suatu hari ia telah lebih dulu sampai di kelas nya kemudian
datanglah salah seorang dari temannya, dia adalah nafilah yaitu teman dekatnya
yang lain)
Nafilah: (menangis)
Sabila: kamu kenapa filah, ko sampai
menangis segala, cerita saja sama aku, barangkali aku bisa bantu
Nafilah: Aku benci sama pacar ku, pokoknya aku sakit hati banget, ia udah
gak perhatian lagi sama aku
Sabila: Ah kamu, yang kaya gtu aja di bkin nangis,, udahlah jangan
terlalu di pikirin. Disini masih ada aku kan yang perhatian sama kamu fil
Nafilah: kan beda. Kamu sih gak pernah pacaran, jadi kan kamu gak bisa
ngertiin perasaan aku
Sabila:bukannya dalam islam itu gak ada istilah pacaran kan, ya aku Cuma
takut aja aku tidak bisa menjaga diri maupun kehormatan ku jika aku sampai
melakukan hal yang Alloh benci
Nafilah: Ah kamu ceramah aja.
Sabila: aku bukan ceramah fil Cuma aku hanya mengingatkan aja. Kalau
kehidupan yang nyata itu bukan sekarang tapi nanti, ngapain kita masuk dalam
tipu daya yang sangat menyesatkan kita
Nafilah: iya juga, kamu emang sahabatku yang baik
Sabila:
nah gitu jangan nangis lagi
(Sabila memang seorang yang memiliki prinsip yang luar biasa, ia
tetap konsisten dengan ucapannya, tapi selepas dari itu ia hanya manusia biasa
yang memiliki perasaan. Ia memiliki perasaan suka terhadap lawan jenis nya,
Hafiz namanya. Tapi ia ingin membuang jauh jauh perasaan itu. Siang itu di sekolah ia bertemu dengan Hafiz, tapi ia tak pernah bisa
berbicara sepatah kata pun, pandangannya pun selalu terjaga dari tipu daya.
Memang sabila dan Hafiz ini sudah saling kenal,
tetapi hanya sebatas teman biasa yang dalam kenyataan nya mereka tak pernah
bisa kenal lebih dekat. Masing masing memiliki prinsip yang berbeda. )
Nizar: eh hafiz katanya kamu suka sama si sabila ya.
Hafiz:ahhh segimana pun aku suka sama seorang wanita, tapi aku tetap
tak pernah mau untuk melanggar prinsipku sendiri
Nizar: ah hari gini masih mikirin prinsip
Hafiz: ya ini konsekuensi nya zar
Nizar: yasudah tapi gimana tuh kelanjutannya sama sabila
Hafiz: kalau jodoh gak akan kemana kok, nanti juga pasti ada waktunya
Nizar: tapi bener kan kamu suka
Hafiz: sudahlah jangan bahas iru, mending kita kembali ke kelas
(Di tempat yang berbeda sabila bingung, dia tidak mau pikirannya
sampai terbawa bayangan yang hanya dapat menjadikannya lalai. Bahkan di hati
nya ia berkata, aku lebih baik tidak mengenal sosok dia di kehidupan ku
daripada hanya menjadikan ku lupa akan keberadaan Mu, dan kewajibanku di dunia.
Karena aku tau itu hanya lading dosa bagi hamba Mu ini)
(Ia terkejut oleh kedatangan Nafilah)
Nafilah: hayo bengong terus kenapa?
Sabila: nggak, gimana kamu udah baikan sama pacar kamu
Nafilah: yaudah dong aku kan gak bisa hidup tanpa dia
Sabila: kamu jangan bilangseperti itu, belum tentu dia bisa menjadi
seorang kekasih halal mu, atau mungkin juga ia bukan yang terbaik bagi mu.
Nafilah: kamu kenapa sih disaat aku lagi senang malah bikin aku down
lagi, ngapain aku punya sahabat yang gak perduli
penderitaan sahabatnya sendiri.
Sabila: bukan maksud aku kaya gitu fil
Nafilah: sudah lah emang itu maksud kamu kan, biar aku putus.
Sabila: jangan salah paham gtu fil
Nafilah: ah sudahlah (pergi)
(Sabila tak menyangka ternyata persahabatannya demikian rapuhnya
karena hal sepele yang bahkan hal itu adalah baik bagi Nafilah, tapi sahabatnya
itu tak pernah memahami maksud ia yang sebenarnya)
(Pada saat istirahat Sabila sedang berjalan dengan Maria ia bertemu
dengan Rio pacarnya Nafilah, mereka sempat bertegur sapa sebentar. Dan Nafilah
melihat semuanya, ia semakin salah paham terhadap sahabatnya itu, sampai suatu
ketika ia menemui Sabila)
Nafilah: Aku tau sekarang maksud kamu so ceramah di depan aku, ternyata
kamu di belakang kamu suka sama rio kan, buktinya pas kemarin aku ngeliat kamu
ngobrol sama dia
Sabila: engga seperti yang kamu pikirkan, aku hanya sebatas bertegur
sapa saja, tidak lebih, dan aku tau Rio itu pacar kamu, masa aku akan
menghianati sahabat aku sendiri. Bahkan aku sudah menganggap kamu itu sodara
aku, dan persahabatan itu melebihi segalanya.
Nafilah: omong kosong, aku baru tau ternyata sikap dan hati kamu itu
busuk
Maria: Fil kamu jangan salah sangka, itu memang benar, mereka hanya
ngobrol biasa
Nafilah: sudahlah ngapain kita sahabatan kalau kaya gini
Sabila:kalau misalkan itu menyakiti perasaan mu, aku minta maaf.
Nafilah: gak butuh (sambil pergi)
(Nafilah tak pernah tau perasaan seorang sahabatnya. Ia
hanyamementingkan kepentingannya sendiri)
(Suatu ketika Sabila harus menerima kenyataan yang sangat pahit,
kalau ia mengidap salah satu penyakit yang sangat parah. Ia benar-benar bingung
dengan keadaanya, dan ia tak pernah bisa bercerita penyakit itu terhadap
teman-temannya.)
(Kesehatan sabila terus saja
menurun, ia tak seperti dulu lagi. Badannya seolah lemah tak berdaya, tapi semangat
nya tetap seperti dulu, walaupun terkadang ia juga
menangis tentang takdirnya itu.)
(Semua temannya tak pernah tau tentang penyakitnya. Bahkan Hafiz sekalipun. Hingga pada suatu hari ia mendengar bahwa Nafilah sahabatnya
itu mengalami kelcelakaan. Ia langsung melihat keadaannya, keadaanNafilah
sangat kritis. Ia membutuhkan donor darah, dan langsung Sabila
bersedia menjadi pendonor, ia tak memperdulikan keadaannya yang sangat lemah
itu, beruntung Nafilah bisa terselamatkan.Tapi
bertolak belakang dengan Sabila sekarang sakit nya semakin parah.)
(Nafilah pun kembali bersekolah)
(di kelas Sabila
datang)
Sabila: gimana fil sudah sembuh
Nafilah: kelihatannya gimana?
Sabila:Ya syukurlah
Nafilah: katanya aku itu sahabat kamu tapi mana haaaah di saat aku
kecelakaan tapi kamu tak pernah menjenguk aku sekalipun, aku tak pernah
melihatmu ada di samping aku
Sabila: sebenarnya akuu….
Nafilah: ah bisa nya Cuma ngasih alasan yang gak penting.. sahabat macam
apa kamu
(Sabila belum sempat menjelaskan, dan menceritakan kronologis
kejadian nya bagaimana Dan sabila mendengar berita bahwa
sahabatnya itu akan menjalani pemulihan dari kecelakaan nya itu di luar negeri
selama beberapa minggu, sabila merasa sangat sedih. Di saatsahabatnya sedang pergi sakit sabila semakin parah ia harus
masuk rumah sakit. Teman temannya menjenguknya, dan akhirnya sabila jujur
terhadap teman temannya mengenai sakit nya, mereka semua sangat sedih mendengar
itu)
Maria:kenapa bil kamu tidak jujur sama kami semua,
Sabila: aku tak pernah mau melihat orang yang aku sayang ikut merasakan
apa yang aku rasakan, cukup aku saja
yang merasakan, dan aku ikhlas ko dengan semua ini, klo ini sudah sampai waktu
terakhirku aku tak pernah mau menyalahkan siapa pun, karena ini takdirku, dan
aku tau pasti Alloh tau jalan yang lebih
indah bagi ku, dan saat ini pun aku sedangmerindukan ayahku. Kalau aku pergi
mungkin Alloh pun sayang sama aku, ia
tak pernah mau membiarkan ku terlalu banyak berbuat dosa di dunia ini, dan
mungkin Ia akan mempertemukan aku dengan ayah ku di akhirat kelak.
(Serentak semua yang ada di situ menangis)
Sabila: bu sabila kembali merindukan ayah, apa mungkin umur sabila tidak
lama lagi bu?
Ibu: jangan bicara seperti itu, kita tak pernah tau batasan umur
seseorang, kamu berdoa saja
Sabila: tapi sabila ikhlas bu, jika umur sabila sampai saat ini, karena
ini yang terbaik buat sabila bu, dan sabila juga tidak mau jikalau ibu tidak
mengikhlaskan sabila pergi
Ibu: jika kamu bertanya seperti itu, ibu manusia nak yang sangat
sulit untuk ibu mengikhlaskan hal terindah dan orang yang ibu sayang pergi
untuk ke dua kali nya, tapi ibu juga sadar kita hidup di dunia ini hanya
sementara, dan ibu mengikhlaskan kamu untuk pergi jikalau ini telah waktunya.
Karena Sabila hanya titipan dari Alloh, dan ibu harus ikhlas jika sewaktu waktu
Alloh mengambilnya lagi dari kehidupan ibu (menangis)
(Tak terasa air mata sabila ikut menetes, tapi saat itu ia sangat bahagia ternyata ibunya telah merelakannya untuk pergi)
(Tapi sekarang kesehatan sabila membaik. Ia kembali bersekolah.tapi
hari itu sikap nya sangat berbeda dari biasanya. Wajahnya Nampak begitu
bersinar. Ia mendapat kejutan yang sangat membuatnya bahagia, teman teman nya yang dulu mengejek dia sekarang sudah
berubah dan sikapnya baik terhadap Sabila. Dan ia bertemu dengan
maria)
Maria: syukurlah kamu sudah sembuh. Ada yang mau aku bicarakan, kamu mau
bantu aku tidak?
Sabila: bantu apa?selagi aku mampu pasti aku akan bantu kamu
Maria: aku sebenarya kagum sama kamu, kesholehan mu dan semua hal yang
ada pada dirimu
Sabila: jangan bilang seperti itu, semua orang bisa seperti itu
Maria:aku belum selesai bil. Dan aku
mau masuk Islam bil
Sabila: benarkah itu maria? Subhanallah
Maria: iya bil sungguh. Aku mau seperti mu bil. Dan juga aku mau kamu mengajariku semua tentang islam
Sabila: ia maria tentunya aku akan siap membantumu
(Sabila sangat merasa senang karena hal itu, dan sekarang maria
cukup banyak mengetahui tentang islam dan juga mendalami agama islam, bahkan bacaan
solat pun cukup ia kuasai)
(Tapi setelah itu sakit sabila kambuh lagi. Tapi ia cukup senang
juga karena hafiz sedikit memberi perhatian lebih pada dirinya, walaupun hafiz
tak pernah tau sakit bila yang sebenarnya)
(Sesaat setelah pulang sekolah, ia langsung mandi dan solat ashar, dan setelah itu ia merasa sangat ngantuk, dan ngaantuk yang tidak seperti biasanya, tapi sebelum ia tidur ia meminta ijin
pada ibu nya)
Sabila: Bu sabila cape mau istirahat, bangunkan sabila kalau sudah
magrib ya bu. Tapi ibu jaga diri baik-baik, kalau Nabila pergi. Dan sampaikan
salam sayang Nabila sama semua nya, apalagi sama
sahabat-sahabat terbaik Sabila. Dan ibu kasih surat-surat yang ada di kotak itu
buat mereka ya bu. Sabila sudah cape bu, sabila mau istirahat Sabila sangat sayang dan mencintai ibu selamanya. (sambil mencium tangan sang ibu sampai meneteskan air mata) ia pun tertidur
(Ibunya merasa aneh akan semua perkataannya, tapi ia tak memikirkan
hal itu, dan waktu magrib pun telah tiba, ibu membangunkan Sabila, dan ternyata
sabila telah pergi untuk selamanya. Ibu nya sangat sedih. Dan esok harinya ibu mengmbil
kotak yang berisi surat-surat itu, danmemberikannya pada sahabat sabila)
--Tertera surat itu untuk Nafilah, Maria, Hafiz, beberapa temannya
yang suka mengejek dia--
*Setelah kepergian sabila, ia baru sadar dan mengetahui bahwa sabila
itu sahabat yang baik, dan ia selama ini telah salah paham terhadap nya*
Isi surat untuk Nafilah
“teruntuk
sahabatku Nafilah”
Sahabatku nafilah
aku tak pernah bisa menyampaikan kata maafku langsung pada mu, karena aku belum
bisa bertemu kamu lagi, tapi aku sudah menjadi sahabat yang mungkin tak baik
bagi mu, tapi aku berusaha menjadi sosok sahabat yang mempunyai ketulusan. Aku
tak pernah peduli tentang penilaian mu pada ku. Aku tetap sayang sama kamu.
Karena kamu adalah sahabat terbaiku. Makasih kamu telah bersedia menjadi
sahabatku, dan asal kamu tau aku takan pernah mau mengkhianati kamu, karena
persahabatan itu jauh lebih penting bagi ku. Aku sungguh ikhlas menyayangi mu
sebagai sahabat ku. Sebagai bukti kecintaan ku terhadap Alloh SWT. Sekali lagi
terima kasih, semoga kamu takan pernah melupakanku, dan mau memaafkan ku, juga
masih mau menganggap ku sebagai sahabat.
salam sayang
Sabila
Nafilah: Maafkan aku bil aku telah salah menilaimu, aku sungguh orang
yang sangat bodoh, aku tak pernah ada di saat kamu membutukan ku. Persahabatan
kita tetap ada selamanya, walaupun kamu telah tiada, tapi kamu selalu hidup di
hati ku
Surat untuk Maria:
Dear Maria
Maria, aku
sungguh sangat beruntung memiliki sahabat seperti mu. Dan aku sangat bahagia ketika kamu mau masuk
islam, dan lebih bahagianya lagi kamu sekarang telah cukup menguasai ilmu
agama. Tetap istikomah ya maria, aku tau kamu pasti bisa menjadi sosok wanita
yang sangat sholeha dalam pandangan Alloh.Tapi aku tak bisa lagi mengajarimu,
aku sudah terlalu sakit mar. tapi aku mau kamu lebih mendalami ilmu islam ini
walaupun aku tak bisa mendampingimu lagi. Dan maafkan atas segala kesalahan ku
ya mar
Salam sayang
Sabila
Maria: bukan kamu yang beruntung, tapi aku bila, karena kamu aku telah
bisa menjadi sekarang ini. Sungguh aku benar-benar kagum pada mu Bil… Terima
kasih bil, kamu adalah cahaya bagi kehidupan ku
Surat untuk
teman teman
Kawankawan ku, begitu indah ya
ketika aku memiliki banyak teman seperti kalian. Ya walaupun kalian kadang
bikin naku jengkel, tapi aku tau kalian itu sungguh baik. Terima kasih telah
hadir di kehidupan bila. Maafkan bila jika ada salah sama kalian. Tapi pesan
bila untuk kalian adalah kalian jangan pernah menilai orang dari luarnya saja ,
tapi kalian harus menilai dari hatinya.
Sungguh perkataan kalian bisa bohong, tapi hati takan pernah bisa seperti itu,
hanya hati yang dapat melihat sebuah ketulusan dari rasa sayang yang sungguh
luar biasa. Tapi dengan apapun yang kalian bicarakan aku sadar dan itu sebagai
bahan koreksi diri ku yang mungkin sangat jauh dari kata sempurna. Kalian
adalah hal terindah yang ada di kehidupan ku, aku sungguh menyayangi kalian…
Salam sayang ……
Teman teman:maafkan kita bil kita sempat mengejek dan menghinamu selama ini, tapi
kamu tetap berhati mulia, dengan tak pernah menaruh dendam pada kita, selamat
jalan bil kamu memang sosok wanita yang sangat dirindukan surga…. Kamu akan
selalu ada di kehidupan kita.
Surat untuk hafiz
Asslmkm..
Maafkan jika aku
lancang menulis dan memberikan mu sepucuk surat ini.
Tapi ada hal yang
ingin aku ceritakan, maafkan aku jika aku telah berani memiliki perasaaan lebih
pada mu, aku tau perasaan ini sungguh tak wajar bagi ku. Karena memang kamu adalah cinta pertama di hidup ku dan mungkin
sekaligus cinta terakhir ku, karena aku tak pernah tau akan merasakan cinta
yang seperti ini ataupun tidak. Tapi disini lah Alloh menguji kesabaran dan
ketulusan ku, dan aku bersyukur aku bisa mengendalikan perasaan ku pada mu.
Walaupun aku tak pernah tau bagaimana perasaan mu yang sebenarnya. Tapi cukup
ketulusan ini sebagai buktinya. Jikalau kita tak bisa bersatu di dunia, tidak
menutup kemungkinan kita bisa bersatu di akhirat kelak. Sekali lagi maafkan
aku… Aku tak mau rasa cinta ataupun sayang ku pada mu, melebihi kecintaan ku
pada Alloh swt.
Cukup ikhlasku ini dapat mengalahkan semua ini aku tak peduli cinta ku
di dunia. Yang aku pikirkan adalah kehidupan kun nanti.. sungguh aku menyayangi
mu karena Nya.
Wasaalam…
Hafiz: maafkan aku juga bil,
aku tak pernah bisa jujur tentang perasaan ku ini pada mu, tapi ini adalah
terbaik bagi kita. Tapi aku sungguh menyesal kamu tak pernah mengetahui perasaan
ku yang sebenarnya. Bahkan sampai kamu menghembuskan nafas terakhirmu, tapi aku
tak sempat mengungkapkan sepatah kata pun pada mu, tapi sungguh bil aku sayang
pada mu. Aku benar menyayangi mu, bukan karena nafsu ku tapi karena ikhlasku.
Walaupun kamu tak pernah mengetahui ini, tapi aku yakin kamu sempat merasa
ataupun mengetahui bagaimana perasaan ku selama ini. Takdir dunia mungkin memisahkan kita, tapi
ini adalah yang terbaik bagi kita. Daripada kita selalu memendam perasaan yang
benar-benar tidak di ridhoi oleh Alloh. Tapi kamu juga adalah cinta pertama
bagi ku, walaupun kamu tak sempat aku miliki.Tapi aku berharap semoga Alloh
menjadikan mu bidadari ku di surga nanti Amiin… Selamat jalan bil. Aku akan
selalu mendoakan mu, dan kamu tetap hidup dalam hati ku, meski raga mu tak
pernah lagi bisa mewarnai kehidupan ku.
(Setelah semuanya membaca surat itu, mereka menangis
dan tak kuasa untuk menahan tangisan itu)
Dan kabar yang sangat mengejutkan, bahwa hafiz
mengalami kecelakaan, dan ia tak bisa tertolong, tapi hafiz sebelumnya sempat berkata kalau cinta aku
dengan sabila bukan lah cinta untuk di dunia. Tapi untuk kehidupan yang abadi.
Karena ikhlas ku pada Mu karena Cinta
Dan inilah akhir kisah nya. Sabila dan Hafiz telah
pergi dari kehidupan keluarga, sahabat maupun teman temannya. Dan mereka pergi
membawa keikhlasan dan ketulusan serta rasa cinta yang indah di karenakan
Alloh.
Amanat:
Jangan terlalu mencintai seseorang dengan cara berlebihan,
cukup kecintaan kita di curahkan pada sang maha pencipta, orang tua, dan orang
orang disekeliling kita. Jangan sampai kecintaan kita terhadap apapun melebihi
kecintaan kita pada Alloh.Ketulusan terhadap cinta ialah ketika kita bisa
mengikhlaskan orang yang kita sayang untuk bahagia, dan dapat membawa orang
itu bersama sama menuju taman janah yang
indah. Jagalah baik baik kehormatan mu wahai ukhti. Sebelum ada kekasih
halalmu menjemput mu untuk ikut bersamanya, dan untuk akhi jagalah orang yang
kalian sayang, sebagai bukti bahwa engkau benar benar menyayanginya. Karena
cinta itu bukan hanya pertemuan fisik dengan fisik, tapi pertemuan jiwa dan
hati masing masing yang memiliki sebuah kemurnian cinta yang abadi karena
Alloh. Dan Ikhlas ku Bagi Mu Alloh SWT yaitu karena aku sungguh mencintai Mu
dan Rasul Mu.
TAMAT
11 April 2013
Lumayan
BalasHapus